Jerowaru_Kepala Desa Jerowaru mengeluarkan imbauan potensi terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Desa Jerowaru. Imbauan ini disampaikan Muhammad Nashruddin selaku Kepala Desa Jerowaru melalui keterangan tertulis menyusul perubahan cuaca yang tak tentu serta intensitas curah hujan yang terus meningkat pada Rabu, 09 Juli 2025.
Melalui keterangan tertulis tersebut, Kepala Desa Jerowaru mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih berhati-hati. Ia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar terutama masyarakat pesisir seperti Dusun Poton Bako, Telong Elong, Jor, dan Badui. Ia juga menekankan masyarakat yang akan melakukan aktivitas melaut agar lebih siaga dan tanggap melihat cuaca.
Sementara itu, mengutip peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, Jerowaru termasuk kedalam salah satu daerah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob yang diperkirakan akan berlangsung 05 hingga 16 Juli 2025.
Menurut analisis Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, potensi banjir rob dipicu oleh aktivitas bulan purnama yang akan terjadi pada 10 Juli mendatang.
“Fase ini meningkatkan gaya gravitasi bulan terhadap bumi, sehingga menyebabkan pasang maksimum air laut” jelas Satria Topan Primadi pada 05 Juli lalu.
Adapun 18 wilayah berpotensi terdampak antara lain Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, Labuhan Lombok, serta 11 wilayah lain di kepulauan Sumbawa.
Kondisi ini memang terjadi hampir setiap tahun dengan potensi bahaya yang tidak dapat diperkirakan. Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diminta untuk memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD, melakukan pelaporan kepada Kepala Wilayah, TNI maupun POLRI, serta evakuasi mandiri untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Stay safe semeton!!!